Langsung ke konten utama

URGENSI PENGEMBANGAN AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik
"URGENSI PENGEMBANGAN AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK"



1. Penerapan Basis Akrual pada Akuntansi Sektor Publik

Peralihan basis akuntansi menjadi tonggak sejarah era transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik untuk mendukung perwujudan good public governance. Peralihan basis akuntansi pada sector public tersebut juga terjadi pada akuntansi pemerintahan banyak Negara di dunia.

Penerapan basis akrual akuntansi pemerintahan mulai muncul pada awal tahun 1990-an dan saat ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal tersebut terlihat dari bayaknya Negara yang telah menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pengelolaan keuangannya. Berdasarkan IPSASB tahun 2018 dari sekitar 156 negara yang disurvei, lebih kurang 36% nya telah menerapkan akuntansiberbasis akrual dalam laporan keuangannya.

Jumlah negara yang akan menerapkan basis akrual diperkirakan terus meningkatkan di masa mendatang, meskipun terdapat perbedaan pada level adopsi akrualnya. Dalam masa transisi dari basis kas menuju basis akrual, banyak negara menerpkan basis modifikasi yaitu cash transitioning to accrual. Akuntansi berbasis akrual telah diterapkan di banyak negara dan diproyeksikan akan terus meningkat penggunaannya di masa mendatang.

2. Upaya Pengembangan Akuntansi Sector Public Berskala Internasional

Untuk mendukung pengembangan akuntansi sector publik, termasuk akuntansi pemerinthan, berbagai pihak dalam tataran global, baik praktisi, akademisi, dan organisasi profesi, memberikan perhatian dalam berupaya untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang semakin transparan dan akuntabel. Salah satu upaya pengembangan dilakukan oleh IPSASB melalui upaya konvergensi International Financial Reporting Standart (IFRS) secara berkelanjutan.

IPSASB sebagai standard setter akuntansi sector publik, tahun 2018 menyusun strategi dan rencana kerja 2019-2023 sebagai upaya untuk mengembangkan akuntansi sector publik. Salah satu langkah utama untuk mencapai sasaran strategis yaitu melalui pengembangan IPSAS dan pedoman penyusunan laporan keuangan sector publik yang berkualitas tinggi.

Perkembangan & Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik

1. Perkembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia

Di Indonesia, akuntansi keuangan sector public, khususnya akuntansu pemerintagan, telah berkembang sangat pesat sejak adanya Reformasi Manajemen Keuangan Negara. Reformasi tersebut ditandai dengan lahirnya paket undang-undang di bidang Keuangan Negara, yaitu Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Ketiga undang-undang ini mengamanatkan pentingnya tata kelola keuangan yang baik berdasarkan prinsip-prinsio transparansi dan akuntabilitas, serta mengikuti international best practices yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Sebelum Reformasi Manajemen Keuangan Negara, akuntansi pemerintah di Indonesia masih sangat tertinggal dibandingkan dengan sektor privat, bahkan pada saat itu pemerintah Indonesia belum memiliki Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai pedoman praktik akuntansi pemerintahannya.

2. Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia

KSAP berperan penting dalam pengembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia dengan menerbitkan berbagai standar akuntansi antara lain :

  • 12 (dua belas) Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Berbasis Kas Menuju Akrual (CTA).
  • 13 (tiga belas) PSAP dan 1 (satu) Revisi PSAP Berbasis Akrual.
  • 14 (empat belas) Buletin Teknis (Biltek) Basis Kas.
  • 10 (sepuluh) Buletin Teknis (Bultek) Basis Akrual.
  • 4 (empat) interpretasi Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP).

Selain itu, atas masukan BPK, KSAP juga mempersiapkan kemungkinan diadopsinya beberapa IPSAS, antara lain IPSAS 25 Employee Benefit, IPSAS 26 Impairment of Cash Generating Assets dan IPSAS 27 Agriculture.

Urgensi & Arah Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik

Tantangan Dan Permasalahan Yang Menuntut Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Public Di Indonesia

Pengembangan akuntansi keuangan sektor public harus terus berlanjut untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pengembangan tersebut perlu dilakukan utnuk merespon dan mengantisipasi berbagai dinamika pembangunan, misalnya yang timbul dari penerapan suatu kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah dapat menimbulkan konsekuensi perlunya standar akuntansi khusu, misalnya dalam pengelolaan dana desa.

Upaya Dan Arah Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia

IAI merupkan standarr setter akuntansi keuangan sektor privat. Namun demikian, IAI juga memiliki kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI KASP), yang beranggotakan menerbitkan beberapa standar akuntansi, antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 109 tahun 2010 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah, PSAK Nomor 45 Tahun 1997 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (telah direvisi pada tahun 2011 sehingga dapat digunakan juga oleh organisasi nirlaba yang berasal dari pemerintahan), dan saat ini juga telah menerbitkan Draf Eksposur PSAK 112 tentang Akuntansi Wakaf.

IAI secara aktif terlibatkan dengan para stakeholder-nya dalam merumuskan berbagai panduan bagi sektor publik, antara lain :

  • Pedoman Akuntansi Dana Desa.
  • Pedoman Pelaporan Dana Kampanye,
  • Pedoman Akuntansi Pesantren.
  • Policy Brief Pengelolaan BLU/BLUD.

Dinamika perekonomian semakin mendekatakan sektor privat dan sektor publik, yang juga memengaruhi perlakuan akuntansi yang diterapkan pada entitas di kedua sektor. Sebagai contoh, ketika suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai entitas privat menerima aliran dana dari pemerintah sebagai pemiliknya. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan Keuangan Negara, BUMN dapat memperoleh modal dan bantuan dari Negara, baik berupa Penanaman Modal Negara (PMN), subsidi, dan bantuan negara, yang oleh pemerintah sebagai pemberi dana akan dicatat sesuai dengan pedoman dalam PSAP. Sementara itu, disisi lain BUMN sebagai penerima aliran dana akan mencatat transaksi tersebut sesuai dengan pedoman dalam PSAK.

Penggunaan standar yang berbeda untuk dua entitas seringkali menimbulkan permasalahan. Sinergi antara IAI dan KSAP sangat diperlukan agar diperoleh penerapan akuntansi yang tepat terhadap suatu aktivitas yang melibatkan entitas pada sektor privat dan sektor publik.

Kesimpulan :

Akuntansi pemerintahan yang maju sebagai bagian dari akuntansi sektor publik, akan mendukung upaya pemerintah mewujudkan good public governance melalui pengelolaan Keuangan Negara yang transparan dan akuntabel. Untuk itu, pengembangan akuntansi keuangan sektor public menjadi hal yang sangat krusial. Saat ini, akuntansi keuangan sektor public telah berkembang pesat. Salah satu milestone dalam perkembangan akuntansi keuangan sektor public adalah mulai beralihnya basis akuntansi yang digunakan, yaitu dari basis kas menjadi basis akrual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL Populasi Adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. populasi infinit populasi yang jumlahnya tidak pernah diketahui dengan pasti atau tak terbatas. Populasi finit populasi yg jumlahnya diketahui dengan pasti Sample Sampel adl sebagian dari subjek dalam populasi yg diteliti yg sudah tentu mampu mewakili populasi Alasan menggunakan sampel : Mengurangi kerepotan Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati Dengan penelitian sampel maka akan lebih efisien Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak Adanya bias dalam pengumpulan data Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi Masalah dalam sampel a.Berapa jumlah sampel yang akan diambil b.Bagaimana teknik pengambilan sampel Pertimbangan dalam menentukan sampel Seberapa besar keragaman populasi Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima Apa tujuan penelitian dapan diperlukan Keterbatasan yang dimiliki peneliti Pedoman m

Soal dan Jawaban Ringkasan Materi Bank Syariah

 Bank Syariah Kesempatan ini saya akan menguraikan beberpa materi Banj syariah dansoal soal berserta jawaban nya semoga bermanfaat ya teman-teman semua  1. Uraikan secara lengkap pengetian Bank Syariah dan jelaskan pula dimana letak perbedannya dengan bank konvensional ? Jawab : Sesuai dengan UU No.21 Tahun 2008, Pengertian Bank syariah adalah lembaga keuangan (bank) yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah Islam dan menurut jenisnya, bank syariah terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah. Hal utama yang menjadi perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah dalam hal penentuan harga, naik untuk harga jual maupun harga beli. Dalam Bank Konvensional penentuan harga selalu didasarkan kepada bunga, sedangkan dalam bank syariah didasarkan kepada konsep Islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil. 2. Jelaskan apa saja produk-produk yang dikeluarkan atau dijual dan dibeli oleh Bank Syariah terutama di Indonesia ? Jawab : Produk Perbankan

PERSYARATAN PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB ETIS

  Hallo semuanya sekarang saya akan menyajikan materi resume Materi dari tugas akuntansi saya yang berjudul Persyaratan pengukuhan pelaporan keuangan dan tanggung jawab etis dalam materi Teori Akuntansi Kriteria pengakuan dan pengukuran Laporan keuangan Dasar Laporan posisi keuangan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain laporan arus kas laporan ekuitas pemilik dilengkapi  juga dengan : catatan kaki skedul tambahan pengungkapan yang disisipkan Kebijakan – kebijakan Akuntansi Pengungkapan kebijakan – kebijakan akuntansi diwajibkan atas semua perusahaan agar dapat memberikan informasi yang membantu para investor dalam hal membandingkan perusahaan – perusahaan yang beroperasi lintas dan antar industri. Terutama dalam hal pelaporan keuangannya. Peristiwa kemudian Ditentukan ketika didapati dalam aktivitas tutup buku tahunan yang membutuhkan waktu lama dalam hal mencetak dan mendistribusikan laporan keuangan fiskal perusahaan, berupa : Peristiwa yang memberikan bukti lebih lanj